Dalam upaya untuk menindaklanjuti dengan misi merangkul teknologi blockchain di departemennya, Pemerintah Dubai sekarang mengimplementasikan teknologi ke dalam sistem pengadilannya. Menjadi kota keunggulan global, di mana jutaan orang asing mengunjungi kota baik sebagai pekerja atau turis, pengadilan melayani yurisdiksi global yang sangat dibutuhkan di Kerajaan konservatif. Proyek ini dijuluki “Court of Blockchain” dan ditujukan untuk menyederhanakan kegiatan hukum menggunakan kontrak cerdas dan teknologi Blockchain.

Kelanjutan Proyek Blockchain Untuk 2020

Kerajaan Dubai memiliki ambisi jangka panjang untuk mengadopsi teknologi Blockchain dalam semua transaksi negaranya. Dalam hal ini, 2020 akan melihat, sesuai dengan visi Dubai, sebuah layanan pemerintah berbasis blockchain 100%. Keluarga yang berkuasa hidup dengan fakta bahwa ini bukan prestasi berarti untuk dicapai dan karena itu semua departemen publik diharuskan untuk memainkan peran mereka dan bertindak secara independen tetapi dalam persyaratan. Oleh karena itu, ada sejumlah proyek adopsi teknologi Blockchain independen yang secara perlahan tetapi pasti mengganggu operasi pemerintah konvensional.

Misalnya, di 2017, Departemen Imigrasi dan Visa mengadakan kerja sama dengan startup berbasis ObjectTech-a Inggris untuk memproduksi paspor digital dan visa. Departemen ini bertujuan untuk mengurangi waktu terbuang dalam pemeriksaan manual di Bandara Internasional Dubai. Hub adalah titik masuk utama ke dalam negeri, dan jumlah penumpang yang terus meningkat menjadikannya salah satu yang tersibuk di dunia (Lebih dari 88 juta penumpang pada akhir 2017). ObjectTech ditugasi dengan menggabungkan biometrik ke dalam teknologi blockchain untuk memudahkan verifikasi dan membuat proses izin penumpang lebih cepat dan lebih aman.

Selain itu, Departemen Pembangunan Ekonomi bertujuan untuk mengalahkan tenggat waktu. DED bertujuan untuk menggunakan model blockchain untuk membantu investor masuk dan menjadi bagian dari ekonomi Dubai. Ini akan dicapai melalui kemitraan dengan IBM, Dubai Silicon Oasis Authority, dan Smart Dubai Initiative. Untuk mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi, DED juga bermitra dengan badan pemerintah lainnya. Proyek ini bertujuan untuk memposisikan Dubai sebagai pusat investasi global, setelah negara kaya minyak kehabisan sumber dayanya.

The Smart Dubai InitiativeProyek Blockchain Hukum

Smart Dubai Initiative dan Mahkamah Internasional Dubai akan bermitra untuk membentuk gugus tugas yang akan mengembangkan jaringan blockchain yang tepat. Setelah itu, tim akan meluncurkan proyek yang akan digunakan oleh pengadilan yang berbeda dalam berbagi informasi yang vital untuk mengeluarkan keadilan. Ini akan dapat diakses oleh pengacara, pengacara, hakim, juri dan kadang-kadang terdakwa dan penggugat.

Ambisi 2020

Pemerintah Dubai berupaya menjadi yang paling efisien di dunia. Para penguasa yakin bahwa teknologi blockchain adalah kunci untuk penyampaian layanan publik yang lebih efisien dan transparan.

Selain itu, Blockchain akan menjadi sumber dan sejumlah data aman yang akan bebas dari manipulasi, oleh karena itu, akan memungkinkan pemerintah untuk membuat keputusan kebijakan publik dari perspektif informasi.